Laboratorium Pengujian Halal Internasional

Upaya Indonesia Memimpin Harmonisasi Standar Laboratorium Pengujian Halal Internasional

Upaya Indonesia Memimpin Harmonisasi Standar Laboratorium Pengujian Halal Internasional
Upaya Indonesia Memimpin Harmonisasi Standar Laboratorium Pengujian Halal Internasional

JAKARTA - Seiring pertumbuhan industri halal di dunia, kebutuhan akan standar laboratorium yang kredibel dan diakui internasional semakin mendesak. Untuk menjawab tantangan ini, dibentuk Halal Testing Harmonization Working Group guna menyelaraskan metode pengujian halal secara global.

Langkah ini bertujuan menggabungkan prinsip ilmiah dan syariah agar keputusan sertifikasi halal lebih adil dan dapat dipertanggungjawabkan. Harmonisasi juga menjadi kunci agar perdagangan produk halal antarnegara berjalan lebih lancar dan aman bagi konsumen.

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) memegang peran strategis dalam membangun sistem pengujian halal yang harmonis dan kredibel. Ide ini dikemukakan dalam AOAC Southeast Asia (SEA) Annual Conference 2025 di Bangkok, Thailand pekan lalu.

AOAC atau Association of Official Analytical Chemists merupakan organisasi internasional yang menetapkan metode baku pengujian pangan, obat, dan lingkungan di lebih dari 90 negara. Kehadiran LPPOM MUI menunjukkan kontribusi Indonesia dalam standar laboratorium halal yang diakui secara global.

Kolaborasi Ilmiah dan Syariah

Menurut Heryani, General Manager Laboratorium LPPOM MUI, inter-laboratory variability masih menjadi masalah nyata. Ia menekankan perlunya mekanisme ilmiah dan syariah yang selaras agar keputusan halal lebih kredibel dan dapat dipercaya oleh masyarakat.

Kolaborasi internasional ini diharapkan menciptakan standar pengujian yang seragam, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan melindungi integritas industri halal. Harmonisasi laboratorium halal juga menjadi bagian dari keamanan pangan secara umum, karena deteksi bahan berbahaya harus konsisten dan akurat.

Sebelumnya, Laboratorium LPPOM MUI juga berpartisipasi dalam AOAC International Annual Meeting & Exposition 2025 di San Diego, California, Amerika Serikat. Dalam ajang tersebut, LPPOM MUI memaparkan metode inovatif untuk mendeteksi residu berbahaya pada bumbu kompleks dengan sensitivitas tinggi.

Pemaparan ini menjadi bukti kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi laboratorium modern yang bisa diterapkan secara internasional. Kontribusi tersebut juga menunjukkan komitmen negara untuk menjaga kualitas produk halal yang diekspor maupun dikonsumsi domestik.

Dampak Standar Seragam bagi Konsumen dan Perdagangan

Penerapan standar laboratorium halal yang seragam akan memperkuat perlindungan konsumen. Setiap produk yang lulus uji dijamin aman dan sesuai prinsip halal, sehingga konsumen dapat lebih percaya diri dalam memilih produk.

Selain itu, harmonisasi pengujian halal mempermudah ekspor produk halal Indonesia ke berbagai negara. Dengan metode uji yang diakui secara global, hambatan regulasi dapat diminimalkan dan perdagangan produk halal menjadi lebih kompetitif.

Keterlibatan aktif ilmuwan Indonesia dalam forum internasional memperlihatkan kapasitas dan kemampuan inovatif laboratorium nasional. Hal ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global.

LPPOM MUI menekankan bahwa kolaborasi lintas negara menjadi kunci keberhasilan harmonisasi standar. Para ilmuwan dari berbagai negara diundang untuk saling bertukar data dan praktik terbaik, sehingga metode pengujian dapat lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tantangan dan Langkah Ke Depan

Meski progres harmonisasi berjalan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Variasi laboratorium di tiap negara, perbedaan regulasi, dan teknologi yang berbeda menjadi kendala utama dalam standarisasi global.

Untuk itu, penguatan kapasitas laboratorium Indonesia terus dilakukan melalui pelatihan, penelitian, dan penerapan metode ilmiah terbaru. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengujian, tetapi juga mempersiapkan tenaga ahli yang mampu berkontribusi secara global.

Standar yang seragam diharapkan memperkuat daya saing produk halal Indonesia. Hal ini sekaligus memperlihatkan bahwa prinsip ilmiah dan syariah dapat berjalan bersamaan tanpa saling bertentangan.

Ke depan, LPPOM MUI akan terus memperluas jaringan kerja sama internasional. Tujuannya adalah memastikan bahwa sistem pengujian halal Indonesia diakui dunia dan tetap berlandaskan pada prinsip halal yang sahih serta ilmiah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index